Mengapa Marah?

Mengapa kita marah atas perasaan orang lain? Bukankah perasaan itu tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana rupa dan isinya? Jadi, mengapa marah atas dugaan orang lain?

Merasa bahwa orang lain tidak suka dengan apa yang kita lakukan. Merasa bahwa orang lain menganggap kita begini-begitu. Sudah jelas kan akar permasalahannya dimana?

Dugaan-dugaan kita terkadang suka menguasai perasaan. Bisa saja banyak yang tidak peduli dengan apa yang kita lakukan, kita tuliskan. Jadi untuk apa merasa marah atas prasangka yang kita buat sendiri?

Tulis saja, sepanjang masih bisa dituliskan. Seperti penulis itu mas gun, ust. Salim, bang tere, dll.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Kelapangan

Satu hal yang sulit dicari dengan hanya bertanya. Tidak nampak dalam sekali jumpa. Bukan sesuatu yang bisa dinilai…

Ruang Henti

Kamu butuh ruang. Untuk sejenak berhenti. Mengingat kembali tujuan awal kamu melangkah. Sudah jauh perjalanan, bukankah tugasmu hanya…

Day 2 Ramadhan

29 Juni 2014  Bismillah.  Alhamdulillah, pucuk usiaku kini bertambah satu. 20 tahun kini. Semoga tak ada sia-sia. Aamiin. …