Kucing, Miaw!

Jujur, aku termasuk orang yang merasa cukup untuk memandangnya saja. Tidak untuk menyentuh apalagi menggendongnya, seperti kebanyakan orang. Aku cukup mengagumi kegemasan dan kelucuannya hanya dari jauh.

Akan cukup histeris jika dia mendekat atau sengaja disodorkan kepadaku. Ya, sampai sebegitunya.
Sampai suatu saat, aku pernah berpikir. Jangan-jangan nanti aku bertemu orang yang sayang banget sama kucing. Mulai saat itu aku ga terlalu menjauhi makhluk yang satu ini. Namun tetap jaga jarak dan tidak mau menyentuhnya.
Eng ing eng! Kekhawatiran itupun terbukti. Suami dan keluarga adalah penyayang hewan ini. Di rumah, ada sekitar 6 kucing yang tinggal. Kebayang kan? Hahaha.
Alhamdulillah mereka memahami, bahwa aku memang agak menjauhi kucing.
Jadi hikmahnya adalah, jangan terlalu benci, nanti pas ketemu jadi suka. Dan jangan terlalu bucin, karena nanti jadi yang paling ogah ditemui. Ini apa deh? Hehe.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Sakinah Itu,

Kalau lihat eskrim ini jadi teringat isi ceramahnya ustadz @salimafillah begini bunyinya. ___________ Sakinah itu, Cenderung hatimu padanya…

kontak

“Ajari aku menggunakan pena, akan ku tulis gemericik air, udara dingin, kabut senja sampai daun gugur”(Yus R. Ismail) …