Tinggal ber-empat di rumah yang tidak terlalu besar bersama adik perempuan serta kedua orangtua-nya. Ia sebenarnya beruntung bisa masuk sekolah negeri, di mana biaya bisa di perhitungkan lah. Apalagi Zulfa termasuk salah seorang siswi yang berprestasi. Zulfa minder karena ia berpakaian sedikit beda dengan yang siswi lain. Yang membedakan ialah jilbab-nya yang menjuntai hingga perut, menutupi dada. Bajunya yang kebesaran, kaki yang dengan di balut kaos kaki. Mulanya ia ingin sekali memendekkah jilbab-nya itu. Astaghfirullah!!! Tapi tidak ia lakukan. Pikir-nya ”buat apa aku harus menuruti selera mereka. Biarlah Allah yang menyukai aku seperti ini, buat apa aku menuruti mereka sedangkan mereka tak tahu bahwa ada yang mengawasi mereka?
Aku hanya ingin mematuhi aturan Allah.. bukankah Allah sudah memerintahkan hal ini dalam firman-Nya? ”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59) apa aku salah? Kenapa mereka seolah menghakimi aku dengan penampilanku seperti ini??”